Kalian tau gak sih Chef Juna..? Itulohh chef yang terkenal galak dan pedas berkomentar sewaktu jadi salah satu juri acara Master Chef Indonesia.Namanya mulai terkenal semenjak dia jadi juri Master Chef Indonesia.
Tapi kalian tau gak sih perjuangan si Chef Juna bisa jadi seorang chef yang handal dan go Internasional??
Namanya
adalah Junior Rorimpandey, ia lahir di manado 20 juli 1975 (37 tahun, saat
tulisan ini dibuat) saat pertama kali muncul di masterchef dan mengeluarkan
komentar-komentar "super" nya banyak orang beranggapan Chef juna itu
bukanlah siapa siapa bahkan ada yang meragukan tentang kemampuan memasak chef
juna ini terlihat dari berbagai tulisan di sosial media rata-rata orang
berkomentar, "kejam sekali tuh orang", "sombong banget
sih", "nyebelin banget nih orang" dll. chef juna memang mengakui
dirinya adalah pribadi keras dan tegas, namun Juna menolak disebut kejam. Hal
itulah yang diterapkannya ketika menjadi juri di Master Chef indonesia.
Menurutnya, ketegasan itu semata karena ia ingin kontestan Master Chef
berhasil.
Pilot yang gagal dan Jadi Chef Karena kondisi
Di tahun
1997, ia menempuh pendidikan sekolah penerbangan di texas Amerika Serikat.
Sebenarnya Chef Juna sudah layak mendapat lisensi pilot, tapi ditengah proses
mengambil lisensi komersial, tiba-tiba sekolah penerbangannya bangkrut. untuk
mengejar cita-citanya sebagai pilot, akhirnya ia memutuskan pergi ke Houston
untuk lanjutkan pelatihan. Pada awal tahun 1998, dimana kita ketahui bersama
Indonesia sedang dilanda krisis ekonomi yang luar biasa, dan karena krisis
itulah ibunya tidak mampu lagi membiayai keuangannya di luar negeri, akhirnya
mau tak mau ia harus mencari kerja walaupun secara ilegal, karena saat itu ia
belum mendapatkan ijin untuk bekerja.
Setelah
mencari berbagai pekerjaan, akhirnya ia berhasil kerja di restoran tradisional
Jepang walaupun hanya sebagai waiter (pelayan). Setelah 2 minggu bekerja,
master sushi melihat sebuah bakat dalam dirinya, akhirnya master sushi
menawarkannya untuk jadi muridnya dan Juna menerima tawaran itu. Ia akhirnya
mulai belajar dengan sungguh-sungguh dari dasar dan dilatih oleh master sushi
dengan pendidikan ala jepang yang keras dan menuntut kedisiplinan tinggi.
Melihat kemampuan juna yang luarbiasa pemilik restoran sushi itu kagum dan
mensponsori Juna untuk mendapatkan Permanent Resident (ijin tinggal).
Beberapa
tahun kemudian tepatnya Pada tahun 2002, dengan kemampuan yang sudah mumpuni,
Chef Juna telah berhasil mengambil alih posisi sebagai head chef (kepala koki)
di restoran, ini terjadi karena sushi master yang melatih Chef Juna pindah ke
restoran lain, maka juna-lah yang dirasa paling tepat untuk mengisi jabatan
itu. satu tahun kemudian tepatnya Di tahun 2003, ia memutuskan untuk pindah
kerja ke restoran sushi terbaik di Houston, restoran itu bernama "Uptown
Sushi". berapa bulan kemudian, ia telah berhasil menjadi Executive Chef di
sana. kemudian di tahun 2004, Chef Juna merasa mulai jenuh dengan masakan
Jepang, dan akhirnya ia memutuskan untuk mencari tantangan baru dengan pindah
ke restoran Perancis yang bernama "The French Laundry" restoran ini
dikenal sebagai restoran yang menuntut kesempurnaan dan standar tinggi. karena
perbedaan yang cukup mencolok antara masakan jepang dengan perancis, Ia harus
belajar dari awal lagi. ia juga mencari pekerjaan di tempat lain agar mendapat
lebih banyak pengalaman.
Di French
Laundry, ada hukuman bagi yang melakukan kesalahan walau kesalahan sederhana.
Mereka dilatih dengan baik dan disiplin yang diterapkan seperti di militer.
Disana Chef Juna belajar banyak teknik seperti mengontrol protein pada makanan
dan menciptakan makanan dengan penampilan cantik dan rasa super enak. tidak
heran Chef Juna sangat galak dan sangat detail dalam menilai masakan dari
peserta Master Chef Indonesia.
Waktu masih
ber umur 17 tahun, Chef Juna termasuk anak berandalan, ia bahkan membuat sebuah
geng yang bernama Bad Bones. Dengan mengendarai Harley, mereka sering ngebut di
jalan dan tidak peduli kemanapun mereka pergi.
“Saya pernah
kuliah teknik perminyakan selama 3,5 tahun di Indonesia, tapi nggak selesai
karena saya terlalu nakal. Akhirnya saya memutuskan untuk membenahi hidup,
berubah, dan pindah ke Amerika. Saya sampai menjual motor kesayangan untuk
biaya sekolah di sana."
Kalian pasti
pernah melihat tato Di kedua lengan Chef Juna kan ?, Tato itu dibuat chef juna
saat berunur 15 tahun di Bali, dia membuatnya dengan menggunakan mesin buatan
sendiri yang menggunakan jarum jahit. walaupun mempunyai banyak tato tapi juna
mengaku tidak menyesal. Dia telah mengenal tato di usia 15 tahun, hingga kini
memenuhi tangan, punggung dan kakinya. dia juga lebih suka tato berukuran besar
atau block, menurut Juna semua tatonya punya kisah tersendiri.
"Memang awal-awal saya tato,
saya takut tato saya terkena minyak saat memasak, tapi saya atasi dengan
memasak menggunakan lengan panjang. Tapi sekarang ini saya sudah tidak perduli
sih, kalo terkena minyak ya gak papa, kan tuntutan pekerjaan"
“Memasak adalah suatu yang anda cintai ketika anda
berada di dapur, dan itu bukan hanya sekedar pekerjaan. Itu adalah sebuah
gairah dan pekerjaan yang sulit. Saya suka memasak karena saya menilai masak
sebagai seni. Ketika saya membuat hidangan baru, itu seperti telah selesai
sebuah proyek seni. Berjuang untuk kesempurnaan membuat masakan yang lezat
dengan bahan berbagai warna dan terlihat cantik di piring. Setiap malam saya
memasak di dapur, terutama malam yang super sibuk, saya merasa bahwa prestasi
saya tercapai karena saya membuat pelanggan kenyang, senang dan memberikan
mereka pengalaman bersantap yang hebat. Saya juga suka suasana dapur yang
sibuk, suara panci panas saat bahan masakan dimasukkan, suara peralatan masak, orang-orang
berkomunikasi satu sama lain tentang apa yang mereka lakukan, semua itu seperti
musik di telinga saya”,
Kata Chef
Juna yang juga menjadi Executive Chef di restoran Jack Rabbit di Jakarta.
Nah sekian dulu ya infonya dari Chef Juna.Tunggu info lainnya tentang Chef Juna hanya di blog saya ini.
Nah sekian dulu ya infonya dari Chef Juna.Tunggu info lainnya tentang Chef Juna hanya di blog saya ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar